Serumpunsebalai.com, Pangkalpinang – Kolaborasi dan inisiasi Kemendagri melalui BPSDM dengan Kemenkominfo melalui Ditjen Aplikasi dan Informatika – Direktorat Pemberdayaan Informatika melaksanakan Kegiatan Literasi Digital sektor Pemerintahan di Kota Pangkalpinang.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) baik itu ASN Kota Pangkalpinang, ASN Kabupaten Bangka Tengah dan ASN Kabupaten Bangka dilaksanakan secara offline bertempat di Grand Safran pada hari Selasa, (27/2/2024) dan daring via zoom 28-29 Februari 2024.
Kegiatan ini didukung oleh Kepanitian lokal yakni BKPSDMD Kota Pangkalpinang dan Dinas Komunikasi & Informatika (Diskominfo) Kota Pangkalpinang.
Literasi digital sendiri meliputi empat pilar utama yakni:
1. Digital Skill
Digital skill berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
2. Digital Culture
Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinekaan.
Dasarnya adalah banyak masyarakat yang merasa ruang digital tidak ada aturannya, berbeda ketika di ruang fisik yang memiliki tata krama. Kita ingin tumbuhkan kembali bahwa ruang digital dan fisik tidak berbeda.
3. Digital Ethics
Digital ethics adalah kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
4. Digital Safety
Digital Safety sebagai kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital.
Empat hal ini tertuang dalam Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang sedang disusun oleh Kementerian Kominfo.
Seizin Kepala Dinas Kominfo, Plt Sekretaris Diskominfo Kota Pangkalpinang, Suranto mengungkapkan bahwa kegiatan literasi digital sektor pemerintahan itu sendiri memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman SDM aparatur pemerintah agar lebih terampil dan produktif dalam pemanfaatan teknologi digital khususnya ASN di Kota Pangkalpinang.
Manfaat
Suranto menjelaskan bahwa manfaat dari literasi digital itu memiliki manfaat salah satunya dapat meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur di Kota Pangkalpinang. Yang mana nantinya peserta akan mendapatkan sertifikat.
“Sertifikat ini bukti bahwasanya peserta telah mengikuti pelatihan dan juga bisa digunakan untuk meningkatkan indeks profesionalisme ASN di Kota Pangkalpinang,” kata Suranto, Kamis, (29/2/2024).
Peluang
Kata Suranto, berbicara peluang, kegiatan ini sudah diluncurkan sejak tahun 2021 oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo terkait Literasi Digital Nasional Indonesia, dengan visi “Indonesia makin cakap digital”.
“Adapun Kegiatan ini terdapat 3 sasaran yakni sektor pemerintahan, publik, dan pendidikan,” tambah Suranto.
Tantangan
Lanjut Suranto, di era digital ini, kita harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos) terutama saat ini, hidup dalam lingkup yang serba digital tentu membuat kita harus lebih memahami konten-konten yang kita tonton hingga kita sebarluaskan harus ditelusuri terlebih dahulu.
“Caranya ialah dimana kita memberikan pemahaman serta mendidik ASN agar dapat lebih bijak dalam menggunakan medsos, tentu perlu kita sadari bahwa rekam jejak digital itu sulit untuk dihilangkan, maka sangat penting literasi digital ini,” pesan Suranto.
Harapan
Berbicara soal harapan, Suranto berharap kegiatan literasi digital ini dapat memberikan keterampilan dan pemahaman terhadap ASN terutama di Kota Pangkalpinang ini.
“Tentu dengan adanya pelatihan literasi digital ini terutama bagi para peserta dapat lebih bijak, profesional dan dewasa selama menggunakan sosial media, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan, kurang lebih begitu garis besarnya,” tutup Suranto. (Retok)