Seminar Hasil oleh NOPRIAWAN MAHRIADI
PROGRAM DOKTOR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
Serumpunsebalai.com, Palembang – Gubernur melaksanakan pemerintahan umum perpanjangan pemerintah pusat. Pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR
Pasal 1
Mengkoordinasikan, Melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah kab dan kota. Memfasilitasi dan memberdayakan daerah. Melakukan evaluasi terhadap rancangan peraturan daerah RPJMD, anggaran pendapatan dan belanja daerah, perubahan anggaran, tata ruang, pajak daerah. Pengawasan terhadap peraturan daerah kabupaten atau kota. Mengawal netralitas ASN/TNI/Polri, Menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat sesuai ketentuan perundang-undangan.
PEMERINTAH DAERAH
Pasal 12
Pemerintahan daerah dibentuk untuk mengurus urusan wajib dan urusan pilihan. Hakikatnya pemerintahan daerah harus mengutamakan urusan wajib daripada urusan pilihan. Urusan wajib itu soal pendidikan, kesehatan, penataan ruang, perumahan rakyat, dan ketertiban sosial.
Sedangkan pembangunan taman-taman cantik dan monumen-monumen penghias lainnya adalah urusan pemerintah yang masuk kategori pilihan, memang menjadi kebijakan populis yang bisa memberikan pujian instan dari masyarakat, seolah-olah kepala daerah sudah berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
FENOMENA
- Besarnya APBD Sumatera Selatan sebesar 11 Triliun tidak berbanding lurus dengan peningkatan Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial bagi masyarakat Sumsel.
- Melimpahnya sumber daya alam seperti minyak batu bara tidak berbading lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya, Sumsel masuk 10 Provinsi Termiskin di Indonesia kemiskinan mencapai 12,79%.
- Pendidikan: Guru surplus namun permasalahannya adalah kurangnya peningkatan mutu guru dan ada kesenjangan dalam distribusi atau sebaran guru di daerah kabupaten dan kota.
- Kesehatan: Sumatera selatan masuk salah satu provinsi dengan kekurangan tenaga kesehatan. Rasio dokter dengan penduduk 1 dokter rata-rata melayani 800 penduduk.
- Kesejahteraan Sosial: Jumlah stunting di sumsel mencapai 24,80% masih tinggi. Total jumlah masyarakat miskin di Sumsel mencapai 1,4 juta terbanyak ke empat di Indonesia.
- Faktor determinan apakah yang dominan dalam kepemimpinan Gubernur Herman Deru menjalankan pemerintahan dan pembangun priode 2018-2023 di provinsi sumatera selatan
- Sikap
- Faktor Sikap Herman Deru membawa suasana kerja terasa lebih menyenangkan hambel mudah tersenyum beliau sangat peduli dengan kolega beliau selalu sempatkan untuk hadir dalam acara-acara kemasyarakatan, ramah dalam bentuk senyum dan sapa ketika bertemu orang dan lebih terbuka dengan bawahannya Herman Deru bersifat ramah mudah menjalin hubungan membangun kedekatan dengan semua elemen. Hal ini efektif dalam membangun hubungan sosial secara fisik atau psikologis
- Popularitas
- Faktor belusukan penentu masih tingginya populiritas Gubernur Herman Deru di masyarakat tidak lepas dari seringnya turun ke daerah mendengar langsung masukan dari masyarakat. Herman Deru pemimpin yang mudah menjalin persahabatan, adanya perhatian terhadap masyarakat yang ada di bawah pemimpin yang sangat mudah ditemui secara langsung, dekat dengan semua orang sering turun ke masyrakat untuk sekedar bersalaman dan menyapa masyarakat membuat masyarakat menjadi lebh dekat dengan beliau.
- Melihat dari perbandingan survei kepuasan masyarakat selalu tinggi di atas 75%. masih tingginya elektabilitas terhadap Gubernur Herman Deru dikarnakan beliau turun langsung ke masyarakat dan daerah diimana gaya kepemimpinan gaya yang beliau gunakan dalam mempersuasi anggota serta para penduduk untuk dapat bekerja sama menyokong program-program Gubernur Herman Deru.
- Komunikasi
- Fokor komunikasi yang baik dengan bupati walikota serta masyarakat hampir setiap turun ke daerah Herman Deru berbincang dengan pejabat yang ada di daerah dan menyapa masyarakat yang ada, beliau memiliki kemampuan bisa menguasai beberapa bahasa daerah yang ada di sumatera selatan. Gaya komunikasi yang lebih kalem serta lebih mengena untuk mayoritas penduduk yang beliau pimpin. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat dan stakeholder mampu berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat.
- Pembangunan
- Faktor pembangunan kemajuan yang paling signifikan dirasakan langsung oleh masyarakat sektor infrastruktur dan pertanian, seperti pembanguan irigasi normalisasi sungai, tebing penahan longsor, kolam retensi, rumah sakit dan fasilitas kesehatan, sekolah dan sarana dan prasarana lainnya diantaranya:
- Dalam bidang infrastruktur membanguan Jalan sepanjang 1.362,6 kilo meter dan 83 Jembatan yang tersebar di penjuru Provinsi Sumatera Selatan dengan dana bantuan sebesar 4 teriliun selama 2018 sampai 2022.
- Dalam bidang kemandirian pangan program Gerakan sumsel mandiri pangan sehingga di tahun 2018 sampai 2023 ia dinobatkan sebagai Kepala daerah yang berhasil meningktakan produktivitas hasil pertanian menjadikan sumsel provinsi dengan lumbung pangan Nasional. Sumatera selatan masuk lima 5 provinsi penghasil lumbung pangan Nasional.
- Strategi apakah yang diterapakan Gubernur Herman Deru dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan priode 2018-2023 di provinsi sumatera selatan.
Mengunakan Analisis SWOT.
Kekuatan Herman Deru:
- Memiliki visi yang jelas untuk masa depan dengan Program GSMB dan GSMP.
- Memiliki hubungan yang baik dgn steakholder dan Jejaring yang Kuat di masyarakat.
- Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat.
- Melimpahnya Sumber Daya Alam, minyak batu bara dengan APBD Sumsel 11 Triliun.
- Pembangunan Infrastrktur daerah meningkat.
- Elektabilitas masih tinggi diatas 75%.
- Memiliki pemahaman yang baik tentang peraturan dan prosedur yang berlaku.
Kelamahan Herman Deru
- Lemahnya Koordinasi dengan Pemerintah Pusat, acara iven besar jarang diselengarakan di Sumsel.
- Kurangnya keberanian dalam mengambil risiko yang diperlukan.
- Terlalu fokus pada tugas-tugas rutin dan kurang inovatif.
- Tidak adanya sistem evaluasi kinerja yang efektif sistem pelaporan dan akuntabilitas yg memadai.
- Kurangnya perspektif global dalam menghadapi perubahan dunia, fokus persoalan daerah.
- Terbatasnya Kewenangan Gubernur.
- Kurangnya pengetahuan tentang teknologi yang relevan.
