SS.com, Pangkalpinang – Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) In Radio Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam programnya “Ku Cinta Babelku” yang dapat didengarkan melalui frekuensi 97.6 FM, dan Live streaming, serta aplikasi In Radio 97.6 FM maupun Facebook “Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”, Jumat (6/1), menghadirkan dosen sekaligus Ketua Jurusan Perikanan Tangkap Universitas Bangka Belitung (UBB), Kurniawan, S.Psi.,M.si.
Dengan Tema “Potensi Babel Biru, Seharusnya Kita Bisa Apa?”, dalam dialog interaktif yang dipandu oleh host In Radio Kris itu, dibahas berbagai upaya pengoptimalan potensi kemaritiman, khususnya di Bangka Belitung.
Dosen UBB Kurniawan, dalam program tersebut menjelaskan, laut Bangka Belitung menyimpan potensi kekayaan biotik maupun abiotik yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam pemanfaatan potesi biotik, abiotik, dan jasa lingkungan itu juga dilihat dari sudut pandang manfaat ekonomi, manfaat lingkungan, serta sosial.
“Lebih dari 40.000 masyarakat Bangka Belitung berprofesi sebagai nelayan, dan 150.000 orang menggantungkan hidupnya dari hasil perikanan,” katanya.
Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Belum Optimal
Namun, kata dosen UBB yang kerap dipanggil Pak Awal oleh para mahasiswanya itu, dalam pemanfaatan potensi laut belum sepenuhnya dilakukan secara optimal. Hal itu, katanya, disebabkan berbagai kendala. Salah satunya karena hambatan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Oleh karenanya, menurut Awal, UBB melalui program studi Perikanan Tangkap yang konsen pada teknologi penangkapan, dan pengolahan hasil perikanan, mempunyai program untuk membantu masyarakat sebagai langkah untuk peningkatan SDM kelautan di Bangka Belitung, selain pengembangan teknologi perikanan yang terus dilakukan.
“Kita di UBB berupaya meningkatkan SDM di Babel melalui pelatihan-pelatihan yang dikembangkan. Harapan kami UBB menjadi tempatnya bagi masyarakat, bukan hanya dari perusahaan, tetapi juga masyarakat desa pesisir sebagai tempat pelatihan perikanan, dan mutu produksi perikanan,” katanya.
Menurut Awal, UBB tidak hanya sebatas memberikan gagasan, ide, atau analisa saja akan pemanfaatan sumber daya kelautan ini, tetapi sudah melakukan langkah konkret agar potensi ini bisa diberdayakan dengan maksimal.
Dalam closing statement-nya, dosen UBB yang juga sehari-harinya sebagai Ketua Pusat Kajian Sumberdaya Perairan dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini memberikan saran kepada para nelayan di Bangka Belitung.
“Kepada masyarakat nelayan di Bangka Belitung saya berpesan agar penangkapan dilakukan legal. Artinya, administrasi yang lengkap, menggunakan penangkapan alat tangkap yang ramah lingkungan, dan dilakukan di zona perikanan tangkap yang telah ditentukan. Jangan ragu, sektor ini sangat menjanjikan, laut adalah masa depan Bangka Belitung,” katanya. (Ejak/Lulus)