Serumpunsebalai.com, Palembang – Gubernur Sumsel H. Herman Deru terus berupaya memperbanyak jumlah dokter anastesi di Sumatera Selatan (Sumsel). Karena itu pula Ia begitu mendukung penyelenggaraan 5th Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Intensivists Anesthesiologist (INASIA) di Hotel Aryaduta, Jumat (3/2) pagi.
Tak hanya mendukung acara tersebut. Ia juga berupaya mendorong para dokter anastesi di Sumsel yang hendak mengambil sub spesialisasi anestesiologi.
“Iya untuk mentrigger itu Saya akan bersurat ke Menteri Pendidikan agar diadakan sub spesialis di Fakultas Kedokteran Unsri. Sehingga para dokter anestesi ini tidak harus keluar daerah atau keluar kota lagi untuk ambil sub spesialis,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel Herman Deru juga mengaku sangat bangga karena INASIA menggelar acara nasional di Palembang, Sumsel. Selain diharapkan dapat menambah jumlah dokter anestesi di Sumsel, kegiatan ini juga diharapkannya akan berdampak pada peningkatan ekonomi sektor UMKM di Sumsel.
“Terimakasih pada INASIA yang telah menghadirkan para dokter anestesi se-Indonesia untuk mengikuti seminar di disini. Ini suatu kehormatan bagi Sumsel sebagai tuan rumah. Dan mudah-mudahan dengan ini dokter anestesi akan terus bertambah jumlahnya di Sumsel,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakannya, Sumsel merupakan provinsi yang sangat luas dan membutuhkan nakes khususnya dokter anestesi. Sebagai mantan Bupati dua periode di daerah pemekaran, Herman Deru mengaku paham betul mengenai kekurangan dokter anestesi di daerah. Menurutnya Dokter Anestesi masih terkonsentrasi di kota-kota saja. Untuk itu Ia menghimbau para sokter senior untuk mengingatkan para dokter junior agar memperhatikan kebutuhan tersebut.
Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru tak lupa mengapresiasi kinerja para sokter anestesi dalam penanganan Covid 19 beberapa waktu lalu. Dimana mereka dengan penuh tanggungjawab rela melayani pasien Covid saat gelombang Covid begitu tinggi.
Sementara itu Ketua INASIA Faisal Muchtar mengatakan mengapresiasi para dokter anestesi yang telah bekerja keras menghadapi pasien kritis pada saat Covid 19. Kedepan menurutnya tantangan akan semakin banyak. Termasuk mengenai standar pelayanan tentang perawatan intensif di RS.
“Dan RS nanti harus punya intensive care unit. Ini tantangan kedepan bagaimana menyiapkan SDM dan lainnya demi memberikan pelayanan terbaik,” jelasnya.
Saat ini menurutnya INASIA tengah berupaya menyediakan percepatan pelayanan intensive tersebut salah satunya dengan mendorong pendidikan sub spesialis pada para dokter anestesi agar mendapat bantuan beasiswa dari kementerian.
“Mari kita bersama mendukung percepatan ini sehingga akan semakin banyak dokter anestesi yang bekerja di unit perawatan intensive,” paparnya.
Kegiatan ini sendiri diikuti tak kurang 400 peserta serta narasumber dari dalam maupun luar negeri seperti Belgia dan UK.
Selain diisi dengan workshop, dalam rangkaian kegiatan tersebut, INASIA juga akan mencatatkam rekor MURI dengan memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan peserta terbanyak 3000 orang pelajar di Indonesia.
Pelatihan BHD ini nantinya melibatkan semua kalangan termasuk para pelajar terutama mereka yang aktif di Palang Merah Remaja (PMR).
Selain membuka acara, Gubernur Herman Deru beserta rombongan juga melakukan peninjauan stand pameran.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua I Perdatin (Perhimpunan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensive Indonesia) dr. Dedi Atila, Sp.An. Ti, Subsp, TI (K), Ketua IDI Wilayah Sumsel dr. Abla Ghanie Sp.THT. KL (K), Direktur Utama RSUP RSMH Palembang, dr. Siti Khalimah Sp.Kj, MARS, Ketua Panitia dr. Zulkifli, Sp, An.Ti, Subsp, Ti (K) dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (Ejak/rel).