Serumpunsebalai.com, Banyuasin – Gubernur Sumsel H Herman Deru didampingi Bupati Banyuasin, H Askolani Jasi, menghadiri pagelaran wayang kulit semalam suntuk dalam rangka HUT Banyuasin ke 21 tahun dan HUT TVRI S ke 49 tahun, yang digelar di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin, Sabtu (4/2) malam.
Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru mengapresiasi Pemkab Banyuasin dan TVRI Sumsel yang telah menyuguhkan hiburan kearifan lokal kepada masyarakat seperti pegelaran wayang kulit semalam suntuk.
“Saya berharap kegiatan pagelaran wayang kulit ini bisa terus dilestarikan untuk itu, saya apresiasi Pemkab Banyuasin dan TVRI Sumsel,” kata Herman Deru.
Herman Deru menilai peran TVRI dalam memberikan informasi kepada masyarakat selama ini sudah sangat baik.
“TVRI telah memberikan sumbangsih luar biasa dalam menyuguhkan informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat tentu dengan fakta-fakta yang akurat dan independen terutama berita pemerintahan,” ujarnya.
Sedangkan diusia yang ke 21 tahun Kabupaten Banyuasin, dia menilai telah banyak menorehkan prestasi disegala bidang. Diantaranya Banyuasin telah menjadi lumbung pangan ke 4 di Sumatera dan menjadi salah satu Kabupaten yang berkontribusi dalam penurunan stunting di Sumsel.
“Kabupaten Banyuasin ini telah menjadi lumbung pangan secara nasional, dan banyak prestasi diusianya yang ke 21 ini. Angka stunting Sumsel turun berkat sumbangsih besar dari Kabupaten Banyuasin,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Herman Deru mengajak masyarakat Tanjung Lago untuk produktif dengan pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
“Sumsel berhasil menurunkan stunting sebesar 6,2 persen dan itu melebihi capaian nasional di tahun 2022. Kita patut bangga dengan capaian tersebut, GSMP kita merubah mindset untuk menghasilkan sendiri pangan dirumah, jika ini masif kita terapkan kebutuhan pangan keluarga tercukupi dan efeknya stunting juga menurun,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, H Askolani Jasi dalam sambutannya menyebut pemilihan seni pagelaran wayang kulit dalam memeriahkan HUT Kabupaten Banyuasin dan TVRI tersebut merupakan wujud nyata untuk melestarikan budaya Indonesia.
“Saya bahagia malam ini acara ini bisa langsung dihadiri Pak Gubernur, dan kami memilih wayang kulit karena ini merupakan budaya yang harus kita lestarikan,” kata Askolani.
Askolani menambahkan, Kabupaten Banyuasin kebanyakan besar merupakan masyarakat yang berasal dari beragam suku di Indonesia terutama Jawa dan Melayu. Maka demikian menurutnya pertunjukan wayang kulit tersebut hiburan yang pas untuk masyarakat di Kecamatan Tanjung Lago.
“Banyak ragam suku dan budaya hadir disini ada yang berasal dari Jawa, Melayu, Sumatera bagian barat, utara dan masih banyak lagi dan saya merasa pertunjukan ini pantas di masyarakat disini,” ujarnya.
Melalui kesempatan tersebut, Askolani berharap 21 umur Kabupaten Banyuasin dirinya dapat memimpin Banyuasin semakin maju disegala aspek dan dirinya meminta dukungan Herman Deru selaku Gubernur Sumsel.
“Sama-sama kita berharap Banyuasin bisa lebih memaksimalkan mewujudkan semua visi-misinya dan kami mohon bantuan Pak Gubernur,” tandasnya.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Sumosentono, Ketua Dewan Pengawas TVRI, Drs. H. Sutoko, M.Si, Kepala Stasiun TVRI Sumsel, Partiman, Pemilik Sanggar Wayang Indra Prasta, H. Sumaryoto, Sekda Banyuasin, Fiasmi, Wakil 1 DPRD Kab. Banyuasin, Sulardi, Wakil 2 DPRD Kab. Banyuasin, Noer Ismatudin. (Ejak/rel).