Pertamina EP Adera Field Berhasil Tambah Produksi Minyak 729 BOPD dari Sumur ABB 140

oleh -127 Dilihat
oleh
Img 20231017 Wa0012

Serumpunsebalai.com, Pali – Pertamina EP (PEP) Adera Field yang merupakan bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Zona 4, Subholding Upstream Pertamina, dan di bawah koordinasi serta pengawasan dari SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berhasil menambah produksi minyak sebesar 729 barel per hari (Barrel of Oil Per Day/BOPD) dari pengeboran sumur pengembangan ABB 140 yang berada di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan, pada Kamis (12/10).

Sumur ABB 140 ditajak pada 22 September 2023 menggunakan rig PDSI#05.2/OW760-M dan diselesaikan pada 12 Oktober 2023, atau selama 21 hari, lebih cepat dari rencana semula 26 hari. Pengeboran sumur ini dilakukan hingga kedalaman 1.880 mMD pada lapisan Talang Akar dengan biaya investasi sebesar USD 3,1 juta, atau 76% dari anggaran USD 4,1 juta.

Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4, Giyatno, mengatakan keberhasilan ini berkat upaya percepatan peningkatan produksi yang dilakukan oleh PHR Regional Sumatera Zona 4. “Pengeboran terakhir di struktur Abab dilakukan tahun 1986, yaitu sumur ABB-137. Setelah 35 tahun, dilakukan pengeboran ke arah timur laut dan alhamdulillah mendapatkan hasil yang baik. Selain itu, pada tahun 2023 ini juga telah diselesaikan survei seismik Abab seluas 200 km persegi, sehingga membuka potensi pengembangan lapangan selanjutnya,” ujar Giyatno.

General Manager Zona 4, Djudjuwanto, mengatakan PHR Regional Sumatera Zona 4 berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan produksi migas di wilayah Sumatera Selatan, diantaranya melalui program pengeboran yang masif dan efisien serta dengan terus menjalin kolaborasi yang harmonis dengan para pemangku kepentingan. “Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya harmonisasi kegiatan operasi perusahaan dan dukungan semua pihak, baik pemangku kepentingan terkait maupun masyarakat di sekitar operasi. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan, sehingga Pertamina dapat beroperasi dengan lancar dan turut menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Djudju.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Anggono Mahendrawan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas keberhasilan PHR Regional Sumatera Zona-4 yang berhasil mendapatkan tambahan produksi minyak mentah.
“Selamat kami ucapkan kepada PHR Regional Sumatera Zona-4 atas keberhasilan yang telah dicapai dengan biaya yang efisien dan no accident. Kami berharap langkah-langkah masif dan agresif dalam pengeboran sumur pengembangan, sumur eksolorasi dan kegiatan seismik yang dilakukan PHR Regional Sumatera Zona-4 terus ditingkatkan sehingga semakin memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk peningkatan produksi minyak dan gas Nasional,” ujarnya.

Sementara Kepala Departemen Operasi SKK Migas Sumbagsel, Bambang Dwi Djanuarto, mengatakan tambahan produksi minyak sebesar 729 barel per hari tersebut bagi negara sangatlah berarti. “Satu barel saja sangat penting untuk indonesia saat ini, apalagi dengan keberhasilan pengeboran PEP Adera Field yang berhasil menemukan minyak di struktur Abab sebesar 729 barel minyak per hari, sangat luar biasa!” ujar Bambang. Pada kesempatan yang sama Bambang juga mengapresiasi tim eksplorasi Pertamina atas keberhasilan menyelesaikan survei seismik 3D Abab yang telah mencapai 100%.

Tentang PHR Regional Sumatera Zona 4
PHR Regional Sumatera Zona 4 mengoperasikan 7 Wilayah Kerja, yaitu Prabumulih, Limau, Adera, Pendopo, Ramba, Ogan Komering dan Raja Tempirai, yang tersebar di 2 kota, yaitu Prabumulih dan Palembang serta 9 Kabupaten, yaitu Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan ilir dan Ogan Komering Ulu.

Hingga Oktober 2023, produksi minyak PHR Zona 4 sebesar 26.018 BOPD, hampir 100% mencapai target produksi 2023 yaitu 26.192 BOPD. Melihat peluang hingga akhir tahun 2023, PHR Regional Sumatera Zona 4 optimis dapat melampaui target produksi yang ditetapkan dan dapat berkontribusi maksimal terhadap pencapaian target produksi migas nasional. (Reza/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *