Serumpunsebalai.com, Pangkalpinang – Seorang wanita asal Kota Pangkalpinang berinisial AL mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari seorang oknum divisi Keuangan KPU Kota Pangkalpinang, Selasa (20/2/2024).
Menurut penuturan AL, saat itu dirinya datang ke kantor KPU Pangkalpinang bersama kerabat dekatnya, mewakili paman dan kakaknya yang menerima pekerjaan mengangkut logistik pemilu dan penyewaan mobil truk milik keluarganya oleh KPU Kota Pangkalpinang sebesar Rp 4 juta.
“Saya datang tadi sama istri kakak mewakili paman dan kakak untuk ambil uang sewa truk dan honor mereka. Totalnya 4 juta rupiah pak,” jelas AL.
AL mengatakan, kedatangannya itu untuk menanyakan terkait pencairan uang sewa mobil truk sekaligus honor paman dan kakaknya atas pekerjaan tersebut.
Namun, dirinya mendapatkan bentakan dan jawaban bernada tinggi dan ketus dari oknum anggota KPU tersebut.
“Saya kecewa dong pak. Kami datang menanyakan baik-baik kok, tapi dijawab dengan ketus sama orang KPU nya,” sebut AL kepada Jurnal Khatulistiwa jaringan Serumpunsebalai.com, Selasa (20/2/2024) sore.
“Gak boleh… identitas yang mengambil harus sesuai dengan berkas dan STNK kendaraan yang disewa,” jelas AL menirukan perkataan oknum anggota KPU Pangkalpinang yang membentaknya saat itu.
“Paman lagi sakit. Gulanya naik, bahkan gak bisa berdiri. Sementara kakak tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh harian,” jelasnya lagi, seraya menyeka air matanya.
AL pun mengaku tidak tahu menahu terkait aturan itu.
“Saya memang tidak tahu aturannya seperti itu tapi kan harusnya dia menyampaikannya dengan bijak, dengan baik. Jangan main bentak-bentak saja. Kan gak enak pak dengernya,” tambah AL terisak-isak.
AL sendiri sangat menyayangkan sikap arogan oknum anggota KPU Pangkalpinang. Ia menilai, anggota KPU itu seharusnya melayani masyarakat dengan baik dan humanis.
“Karena dibentak, saya saat itu sampai nangis pak. Kami kan menuntut hak kami. Kami datang dengan harapan bisa mendapatkan uang itu karena ini menyangkut hak orang banyak,” bebernya.
“Saya kecewa, masa sampai begitu pelayanannya. Benar-benar kotor dan buruk sekali. Di mana jiwa melayaninya?. Di mana rasa humanity-nya?,” cetusnya kesal.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Pangkalpinang, Sobarian menanggapi peristiwa tersebut, mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi khususnya dari bagian keuangan bahwa telah melakukan administrasi sesuai dengan regulasi yang ada.
“Jika memang ada hal lainnya yang bisa dikomunikasikan bisa langsung infokan kepada saya,” ujar Sobarian kepada Jurnal Khatulistiwa, Jaringan Serumpunsebalai.com, Selasa (20/2/2024) malam.
Sobarian menambahkan, karena masalah ini berhubungan dengan keuangan, maka sangat dibutuhkan kehati-hatian dalam pengunaan anggaran.
“Kami berharap untuk kerja samanya untuk saling memahami regulasi kerja di keuangan. Jika ada permasalahan yang lain mohon disampaikan ke kami sebagai Komisioner KPU Kota Pangkalpinang. Kita akan mencoba mencari penyelesaian masalah yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu, saat Jurnal Khatulistiwa, Jaringan Serumpunsebalai, konfirmasi kembali kepada AL pada Selasa (20/2/2024) malam, ia menyebut pihak keluarganya memang benar telah menerima pembayaran uang sewa mobil truk tersebut.
“Ya pak, sudah dibayarkan oleh KPU Kota Pangkalpinang, tadi ada saudara kami yang mengurus ke kantor KPU Pangkalpinang,” ujarnya.
Namun, AL kembali menyanggah terkait aturan yang disampaikan oknum anggota KPU itu yang mengharuskan kesamaan identitas antara STNK dan KTP untuk pencairan uang penyewaan mobil truk tersebut.
“Tadi ada 3 saudara kami yang ambil uangnya tapi itupun ngambilnya pakai KTP orang lain kok, yang tidak sesuai dengan STNK mobil dan pemilik mobil truk. Ini juga berarti mereka tidak jujur dan bersih,” tukasnya. (Retok)