Serumpunsebalai.com, Palembang – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni diwakili Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Edward Chandra mendukung Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memiliki keahlian pada bidang digitalisasi. Hal ini diungkapkan dalam kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan Tahun 2024 dengan Tema ‘Pemilu Damai di Ruang Digital’ di Hotel Harper Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/3/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia (RI) bekerjasama dengan Dinas Kominfo Provinsi Sumsel dan BPSDMD Sumsel. Kegiatan diawali dengan peluncuran Literasi Digital Nasional secara virtual, oleh Presiden RI Joko Widodo.
Bimbingan dilakukan sebagai bentuk kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan guna membangun ASN kompeten, terampil dan dapat memenuhi tugas fungsi pelayanan publik.
“Literasi digital dan digitalisasi merupakan hal yang penting untuk kita perhatikan. Seperti yang sering disampaikan Pj. Gubernur, bahwa melalui media digital kita dapat membangun kepercayaan publik dengan memberikan informasi positif,” ujar Edward.
Edward menyampaikan bahwa literasi digital sangat penting dan dapat menjadi alat positif dalam membangun kepercayaan masyarakat. Kemudian, dia berharap dengan kegiatan ini ASN Sumsel mampu cakap belajar dan menggunakan teknologi serta mempelajari digitalisasi dengan baik.
Dia menyebut Pj Gubernur Sumsel juga sangat mendukung pengembangan digitalisasi dan literasi digital di lingkungan Pemprov Sumsel. Bahkan, dia juga meminta para ASN menjadi generasi cerdas dan tidak mudah percaya berita hoax.
“Untuk itu, Pak Pj Gubernur mengarahkan para OPD melakukan publikasi berbagai kegiatan positif yang menjadi program-program pembangunan dan prestasi yang diraih oleh Pemprov Sumsel. Sehingga berita negatif dapat tertutupi oleh berita positif dan meminimalisir berkembangnya berita hoax,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu membentuk ruang digital yang sehat dan menciptakan kedewasaan politik untuk membentuk pemilih cerdas, kondusif, aman dan damai. Selain itu, dirinya berharap bimbingan tersebut dapat memberikan pemahaman tentang keamanan digital dikarenakan seorang ASN perlu memahami bagaimana kerahasiaan data di lingkungan pemerintahan.
“Kedepannya untuk pemilihan kepala daerah, ASN di Sumsel tetap diharapkan netral sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan membangun kepercayaan masyarakat dalam membangun hak pilihnya,” katanya.
“Keamanan data digital kita harus mengantisipasi, mungkin program ini dapat memberikan materi mengenai ini juga untuk memberikan pemahaman mengenai keamanan data digital,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Slamet Santoso mengatakan dengan pembekelan literasi digital para ASN dapat menjadi penengah dan penetral dunia digital yang ada. Dia juga berharap agen perubahan mampu menjadi wakil yang membantu ruang digital yang lebih sejuk dan damai.
Slamet juga mengungkapkan bahwa sikap netralitas ASN dibutuhkan dalam dunia digital yang rawan akan berita hoax dan ujaran kebencian. Melalui pembekalan tersebut dan sikap netral ASN diharapkan dapat menjadi pemersatu bangsa pada Pilkada yang akan segera dilaksanakan.
“ASN kalau netral itu dapat membawa dua hal jadi perekat pemersatu bangsa dan dapat memicu partisipasi publik terkhususnya pada Pilkada mendatang,” ucap Slamet.
“Harapan kami rekan-rekan ASN bisa menjadi agen perubahan menjadi suri tauladan masyarakat sekitar bahkan dapat melayani masyarakat kita dengan sebaik baiknya,” sambungnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir pula Kepala BPSDMD Provinsi Sumsel Edwar Juliartha, Kepala Dinas Kominfo Pemprov Sumsel Rika Efrianti, Kepala OPD di lingkungan Provinsi Sumsel. (Retok)