Serumpunsebalai.com, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni diwakili oleh Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumsel Regina Ariyanti menghadiri Peluncuran Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Data Registrasi Sosial Ekonomi. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia (RI), Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Peresmian dilakukan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa. Sistem Sata Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) merupakan basis data mengenai berbagai kondisi sosial, ekonomi, kemasyarakatan hingga kemiskinan di Indonesia ke dalam satu sistem data.
Suharso mengatakan Regsosek merupakan sistem pendataan kependudukan yang mencakup profil, kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk.
“Data tersebut akan terhubung dengan data pada kementerian atau lembaga, dan juga dengan data pemerintah daerah hingga tingkat desa dan kelurahan,” kata Suharso.
Selanjutnya, Suharso mengatakan informasi yang dimiliki Regsosek akan memudahkan dalam mengidentifikasi para penerima manfaat atau kelompok penerimaan manfaat. Melalui Regsosek akan dapat menganalisis kondisi rumah dan anggota rumah tangga sehingga dapat memastikan jenis jenis bantuan yang akan diberikan.
“Dengan demikian akan memberikan dampak yang optimal bagi masyarakat baik secara individual maupun lingkungan untuk mencapai kesejahteraan, mudah-mudahan sekali lagi dengan adanya regsosek ini bisa tepat. Meskipun secara nasional GNI kita sudah mulai mendekati USD 5.000 per kapita dan targetkan sekitar 5.500 di 2025 yang akan datang, tapi sebenarnya yang ingin kita capai jauh lagi sekitar hampir 26.000,” ujarnya.
Kemudian, Suharso menilai ketersediaan data yang lengkap, akurat dan mutakhir dapat meningkatkan akurasi penyasaran program-program pembangunan yang berpotensi menghemat anggaran sebesar Rp50 triliun dengan menyempurnakan ketepatan sasaran program. Peluncuran Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Registrasi Sosial Ekonomi dilakukan sebagai upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Perencanaan pembangunan harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang dimiliki Regsosek akan memudahkan untuk mengidentifikasi calon penerima manfaat,” ucapnya.
Terakhir, Suharso mengatakan pembangunan sistem Regsosek merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo yang harus diamanahkan.
“Dia mengatakan Presiden Jokowi menginginkan adanya reformasi dalam sistem perlindungan sosial dengan perbaikan basis data penerimaan manfaat,” tandasnya. (Retok)