SS.com, Palembang — Upaya untuk mewujudkan Sumsel agar semakin menjadi daerah yang religius di tanah air, kian masif dalakukan berbagai pihak.
Salah satunya, langkah yang saat ini tengah dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumsel.
Dimana MUI Sumsel menggelar training of trainer agar kader ulama, da’i serta da’iyah di Sumsel semakin berpendidikan dan berwawasan luas.
“Ini langkah baik yang dilakukan MUI Sumsel. Saya bangga atas apa yang dilakukan. Tentu ini akan berdampak baik bagi Sumsel secara keseluruhan,” kata Gubernur Sumsel H Herman Deru (HD), ketika membuka Training Of Trainer ” Pendidikan Kader Ulama (PKU) dan Pendidikan Da’i – Da’iyah (PPD) MUI Sumsel di Hotel Grand Duta Syari’ah, Jum’at (18/11) malam.
Dalam pembukaan Training of Trainer tersebut, Herman Deru sedikit membagikan sedikit bekal agar kader ulama dapat menjadi narator yang baik serta dipercaya dan dicintai oleh masyarakat.
Menurut Herman Deru, saat ini banyak cara untuk mendapatkan ilmu agama sehingga menjadi bekal dalam melakukan syiar. Salah satunya dengan memanfaatkan Information and Technology (IT).
Sebab itulah, lanjutnya, ilmu pengetahuan yang didapat dari kecanggihan teknologi itu harus dikaji bersama dengan orang-orang yang memahaminya.
Tidak hanya itu, ketika melakukan syiar, ulama, da’i maupun da’iyah ini juga harus memahami etika dalam menyampaikan topik dan ilmu agama yang akan dilakukan pembahasan dihadapan masyarakat.
Lalu, sambungnya, intonasi saat menyampaikan sesuatu juga harus dilakukan dengan baik pula.
Selain itu, Herman Deru juga mengingatkan agar kader ulama juga memahami poin penting yang akan disampaikan.
Apalagi, Sumsel sendiri merupakan daerah dengan label zero konflik. Artinya, keamanan dan kenyamanan harus terus dipertahankan.
Disisi lain, dia berharap agar upaya semacam ini dapat diperluas.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Umum MUI Sumsel KH Ayik Farid Alydrus, Asisten I Bidang Kesra Setda Provinsi Sumsel H Edward Chandra dan sejumlah pengurus MUI, ulama serta Da’i di Sumsel. (eza/ril)