Serumpunsebalai.com, Jakarta – Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 2024 jatuh pada Senin 11 Maret 2024. Sementara itu, pemerintah akan memutuskan awal puasa dalam sidang isbat yang akan digelar pada Minggu 10 Maret 2024.
Dalam beberapa keputusan, awal ramadan kerap terjadi perbedaan. Hal ini lantaran tidak bertemunya kesepakatan dalam menentukan kriteria.
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta seluruh masyarakat untuk dapat menghormati perbedaan yang terjadi dan tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keputusan yang diyakininya.
“Sikap yang kita harus bangun adalah sikap saling pengertian, legowo, untuk bisa berbeda. Dan itu sudah lama kita berbeda, jadi masing-masing saja. Kalau mungkin besok Muhammadiyah masuk Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silahkan Senin atau Selasa,” tutur Ma’ruf dalam keterangannya, dikutip Jumat (8/3/2024).
Ma’ruf menyampaikan, perbedaan tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, dalam melihat keberadaan hilal, terdapat beberapa kriteria yang digunakan dan mungkin diinterpretasikan berbeda oleh setiap anggota sidang.
“Setiap ada tinggi hilal di bawah 2 derajat, pasti ada perbedaan, karena perbedaan kriteria,” imbuhnya.
“Karena itu, untuk menyamakan kriteria ini kan belum ketemu,” tambahnya.
Ma’ruf pun mengimbau agar masyarakat tetap beribadah dengan sungguh-sungguh dan nantinya merayakan hari kemenangan mengikuti jadwal penetapan yang dipilihnya.
“Pokoknya yang ikut pemerintah, lebarannya ikut pemerintah. Kalau puasanya ikut Muhammadiyah, lebarannya ikut Muhammadiyah. Jangan waktu puasa ikut pemerintah lebih belakang, giliran lebaran ikut yang lebih dulu, itu tidak betul,” pungkas Ma’ruf. (Retok)
Sumber: Liputan 6