Serumpunsebalai.com, OKI – Gubernur Sumsel H. Herman Deru mendampingi Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kebun Kelapa Sawit Desa Bumi Harapan, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten OKI, Senin (17/7) siang.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan selain melakukan panen perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), kehadirannya di Kabupaten OKI juga dalam rangka memastikan akselerasi peremajaan sawit bersinergi oleh Gubernur maupun Bupati seperti yang diamanahkan Presiden betul-betul berjalan.
“Karena sawit adalah masa depan bangsa yang dapat mensejahterakan masyarakat lebih baik kedepan. Sebab sawit adalah komoditi yang jadi lirikan dunia,” jelasnya.
Untuk itu Mentan juga mengapresiasi upaya Gubernur Herman Deru yang telah berupaya kuat mengakselerasi peremajaan sawit bersama perusahaan-perusahaan yang ada.
Iapun berharap dengan panen perdana ini dapat semakin meningkatkan PSR di OKI terutama pada sawit-sawit yang telah berusia 15-25 tahun agar segera direplanting.
“Bagaimanapun petani harus diuntungkan. Tidak boleh kita suruh tebang saja tapi harus diberikan solusi. Ini menjadi PR Saya bersama Gubernur dan Bupati misalnya membantu tanaman komoditi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan agar petani sawit bisa tetap memiliki pendapatan selama melakukan replanting,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Mentan juga mengatakan mengapresiasi akselerasi PSR di OKI, karena menurutnya sawit lebih berharga dibandingkan pertambangan emas.
Apalagi saat peremajaan sawit sudah menggunakan teknologi. Untuk itu Iapun meminta Pemkab OKI meningkatkan target peremajaan sawit dari 8.000 ha menjadi 10.000 ha. Iapun mendorong Pemkab dan Pemprov berinovasi agar sawit tidak hanya diolah menjadi biodesel, atau minyak namun juga obat-obatan untuk mendukung penurunan angka stunting.
Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyambut baik tantangan Mentan untuk menginovasikan sawit.
“Tadi Pak Menteri memberikan PR pada Sumsel dan Bupati OKI bagaimana membuat inovasi baru agar sawit jangan hanya makanan tapi dibuat juga menjadi obat. Mudah-mudahan ada solusi bagi tenaga-tenaga terampil di Sumsel bagaimana tantangan Pak Menteri ini kita sambut,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Herman Deru juga menyampaikan terimakasihnya atas program-program Mentan yang sangat berpihak pada petani. Menurutnya hal yang wajar Sumsel menjadi titik fokus peremajaan sawit karena Sumsel memiliki lahan perkebunan sawit yang luas di Indonesia mencapai 1,4 juta ha. Dengan jumlahnya yang demikian itu diakuinya bahwa masyarakat cukup ketergantungan dengan perkebunan sawit. Namun kondisi saat ini banyak sawit yang sudah berusia tua dan berkurang produksinya.
“Karena itu, Kami Provinsi Sumsel janji akan memperluas peremajaan sawit rakyat,” ujarnya.
Saat ini menurut Gubernur Herman Deru masyarakat masih pikir-pikir untuk mereplanting sawit mereka karena masih produksi. Oleh karena itu Gubernur Herman Dery berharap Kementerian juga dapat memikirkan dan mencarikan solusi agar ekonomi masyarakat yang melakukan replanting tetap terjamin saambil menunggu proses peremajaan hingga panen dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Herman Deru turun langsung mendampingi Mentan RI Syahrul Yasin Limpo memulai panen perdana PSR di OKI seluas 1057 ha dan dilanjutkan dengan menjajal mesin pembersih rumput hingga mencoba langsung kendaraan pengangkut hasil sawit. Bersama Mentan RI, Ia juga juga berkesempatan melakukan penyerahan KUR kepada sejumlah masyarakat.
Berdasarkan Data Kementan RI dan PSR Online diketahui realisasi PSR hingga 10 Juli 2023 di Provinsi Sumsel dengan Rekomtek sebesar 59.329, 40 hektare, Tumbang/Chipping 42.081, 17 hektare dan tanam 41.267,23 hektare. (Reza)