Serumpunsebalai.com, Tangerang – Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan melakukan kampanye akbar perdana di Tangerang, Banten. Anies memuji pendukungnya sebagai orang ikhlas dan bukan orang bayaran.
Anies mulanya memuji kinerja kader partai pendukung dan relawan Anies -Muhaimin (AMIN). Dia menyebut kader partai dan relawan merupakan orang-orang yang bekerja di balik layar.
“Mana relawan di sini? Ayo relawan lambaikan tangan. Nah, relawan-relawan semua ini adalah orang-orang yang bekerja di belakang layar. Orang-orang yang menjangkau semua,” kata Anies di Lapangan Batako Pinang, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/1/2024).
“Apakah mereka terlihat di depan panggung? Apakah mereka berjasa? Iya. Mereka jasanya besar sekali. Nih yang pegang sound system nggak lihat kan semua di sini, tapi dia orang yang paling berkuasa. Coba sama dia dimatiin, selesai. Saya ngomong sekencang apapun nggak kedengaran, betul tidak?” sambungnya.
Dia mengatakan hasil yang diraih dalam Pemilu bukan sekadar keberhasilan dari capres. Dia mengatakan ada kerja keras dari kader partai dan relawan.
“Itulah contoh relawan dan kader partai yang bekerja di belakang layar. Ketika kita meraih keberhasilan 14 Februari itu bukan keberhasilan yang pegang mikrofon, itu keberhasilan orang-orang yang bekerja di belakang layar seperti Ibu Bapak yang hadir di sini,” ucapnya.
Anies kemudian mengatakan para pendukungnya bukan orang bayaran. Dia mengatakan pendukungnya datang dengan ikhlas.
“Dan semua yang datang di sini ada yang bayaran tidak? Ada yang bayaran tidak? Nggak ada yang bayaran. Bapak ibu sekalian, semua datang dengan keikhlasan dengan semangat datang dengan keyakinan,” ucap Anies.
Dia menyebut masyarakat tak bisa dibohongi. Dia mengatakan orang yang dikumpulkan dengan uang tak akan menunjukkan semangat.
“Bapak ibu, itu tidak bisa dibohongi, tidak bisa dibohongi. Kalau kita datang ke satu tempat, orangnya ada banyak, kita bisa merasakan mana yang datang orang bayaran dan tidak dibayar. Betul tidak?,” kata Anies.
“Yang datang di sini adalah orang-orang yang tak ternilai harganya. Bukan orang-orang bayaran, orang-orang yang bekerja dengan keyakinan. Itu yang datang ke sini,” sambungnya.
Dia mengatakan semangat tak bisa dibayar dengan uang. Semangat, kata dia, datang dari keyakinan di dalam hati.
“Memang rupiah bisa mengumpulkan orang , rupiah bisa mengumpulkan bis-bis untuk datang. Tapi rupiah tidak bisa membangkitkan semangat,” kata Eks Gubernur DKI Jakarta ini.
“Ada, ada di sini orang-orang yang bersemangat dan semangat itu tidak bisa dibeli dengan rupiah. Semangat itu muncul dari keyakinan yang ada dalam hati. Jadi insyaallah semuanya siap untuk memenangkan?,” imbuhnya. (Reza)
Sumber: detikNews